BIMnews.id | Banda Aceh
SOLIDARITY CUP TAHUN 2017 Bahwa Jaksa Eksekutor pada Kejaksaan Negeri Banda Aceh telah melaksanakan Eksekusi terhadap terdakwa MUHAMMAD ZAINI ALIAS BANG M BIN YUSUF perkara penyimpangan anggaran Aceh World Solidarity Cup 2017 PENYIMPANGAN berdasarkan surat perintah Pelaksanaan Putusana Mahkamah Agung dari Kepala Kejaksaan Negeri Banda Aceh Nomor Print-242/L.1.10/Fu.1/02/2024 tanggal 07 Februari 2024;
Pelaksanaan eksekusi tersebut merupakan tindak lanjut dari putusan Mahkamah Agung
Nomor : 5788K/Pid.Sus/2023 tanggal Desember 2023, yang menerima permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum dan membatalkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Banda Aceh, selanjutnya terdakwa MUHAMMAD ZAINI ALIAS BANG M BIN YUSUF dinyatakan terbukti secara sah meyakin melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dalam penyelenggaraan event ACEH WORLD SOLIDARITY CUP TAHUN 2017 dengan Pidana Penjara selama 2 (dua) Tahun dan denda Rp. 50.000.000 subsidiar 2 (dua) bulan kurungan.
Bahwa sebagaimana diketahui sebelumnya terdakwa MUHAMMAD ZAINI ALIAS BANG M BIN YUSUF dinyatakan lepas dari tuntutan hukum (Onslag) oleh pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Tinggi Banda Aceh dan telah dilepaskan dari tahanan, kemudian karena jaksa penuntut umum tidak sependapat dengan putusan pengadilan tinggi tersebut melakukan kasasi ke Mahkamah Agung, sehingga Kasasi diterima serta dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi. Bahwa terdakwa MUHAMMAD ZAINI ALIAS BANG M BIN Alm YUSUF sebelumnya memang sudah berada diluar Tahanan, karena sejak masih tahap pemeriksaan saksi-saksi dan pembuktian di persidangan, majelis hakim telah mengalihkan jenis penahanan terdakwa menjadi tahanan kota.
Pada hari terdakwa telah kami panggil secara patut dan baru memenuhi panggilan kami untuk di eksekusi ke Rutan Kelas II B Kajhu Banda Aceh;
Perkara tindak pidan korupsi PENYIMPANGAN ANGGARAN ACEH WORLD SOLIDARITY CUP TAHUN 2017 telah mneyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 2.809.600.594,- (Dua Milyar Delapan Ratus Sembilan Juta Enam Ratus Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Empat Rupiah) berdasarkan LHP BPKP Perwakilan Aceh.
Pada kesempatan sebelumnya Jaksa telah berhasil memulihkan dan mengembalikan kerugian keuangan negara tersebut lebih kurang 900.000.000 (Sembilan ratus juta rupiah), sisanya Jaksa akan berupaya untuk melakukan asset tracing untuk memulih kerugian keuangan negara tersebut. (***)
BIMnews.id – NZA
Sumber : Muharizal,S,H.,M.H, Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri
Banda Aceh.