BIMnews.id – Banda Aceh | Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) ke-16 tahun 2024 secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ibu Prasinta Dewi. Acara pembukaan ini menjadi momentum penting bagi upaya peningkatan kapasitas komunitas dalam menghadapi berbagai potensi bencana di Indonesia.
Dalam pidato pembukaannya, Ibu Prasinta Dewi menyampaikan bahwa pentingnya kesiapsiagaan berbasis komunitas dalam menghadapi ancaman bencana semakin nyata di tengah tingginya risiko bencana yang dihadapi oleh Indonesia.
“Pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan, terutama di tingkat komunitas yang merupakan garda terdepan saat terjadi bencana”, ujar Prasinta.
KNPRBBK XVI tahun ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, serta perwakilan pemerintah daerah. Dalam kegiatan ini, peserta mengikuti berbagai seminar, lokakarya, dan diskusi interaktif yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait mitigasi bencana berbasis komunitas.
Tema yang diusung pada KNPRBBK XVI ini adalah “Membangun Ketangguhan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Indonesia – Peringatan 20 tahun Tsunami Aceh.” Melalui tema ini, diharapkan semua pihak dapat lebih siap menghadapi tantangan global yang berdampak langsung terhadap risiko bencana di Indonesia.
Avianto Amri selaku Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) mengatakan bahwa KNPRBBK bukan hanya sekadar forum pertemuan rutin, tetapi telah menjadi wadah yang penting untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam pengelolaan risiko bencana berbasis komunitas.
“Tahun ini, kita mengambil langkah yang lebih strategis dengan fokus pada ketangguhan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, wilayah yang sangat rentan terhadap berbagai bencana alam, mulai dari gempa bumi hingga perubahan iklim”, jelas Avianto.
Pada sesi pembukaan, beberapa tokoh dan praktisi di bidang penanggulangan bencana turut menyampaikan pandangannya diantaranya Avianto Amri Ketua Umum MPBI, Muhammad Hasan ketua Forum PRB Aceh, Ibu Catherine Meehan, First Secretary for Humanitarian Affairs, from the Australian Embassy in Jakarta.
Kegiatan KNPRBBK XVI ini akan berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 30 September hingga 5 Oktober 2024 secara hybrid, dengan berbagai program yang berfokus pada peningkatan kesiapsiagaan bencana di berbagai wilayah Indonesia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir kolaborasi dan solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat ketahanan komunitas di seluruh Indonesia dalam menghadapi berbagai bencana, baik yang bersifat alamiah maupun akibat perubahan iklim.
Adapun kegiatan di hari pertama dibagi menjadi 9 tematik diantaranya; Replikasi dan Keberlanjutan dalam PRBBK (Advokasi, Kebijaka Kelembagaan, PRBBK Berbasis Kawasan). Peringatan Dini Multi Ancaman dan Aksi Antisipasi, Kemitraan Sektor Swasta dalam PRBBK, Kepemimpinan Perempuan dalam PRBBK, Strategi Konvergensi PRB dan Adaptasi Perubahan Iklim, Inovasi dan Transformasi Digital Untuk Tata Kelola PRBBK Berbasis Data, Pengintegrasian PRBBK dalam Perencanaan Pembangunan Desa, Integrasi Pemantauan dan Umpan Balik PRBBK, Perlindungan Sosial Adaptif dan Sosial Inklusi.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Nirwan
Telp. +62 812-6226-9582
sir.nirwan@gmail.com
Saena Sabrina
Telp. +62 821-2177-5240
saenasabrina@gmail.com
atau mengakses https://linktr.ee/kn.prbbk