BIMnews.id | Banda Aceh
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr (Han), menggelar rapat koordinasi bersama Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh, M. Daud, S.Hut., M.Si., dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser, Subhan, S.Hut., M.Si., Rabu (20/11/2024) malam. Pertemuan ini membahas rencana pengadaan tanah pemakaman umum untuk masyarakat Aceh.
Dalam rapat yang berlangsung di rumah dinas Pangdam IM tersebut, Kepala DLHK Aceh mengusulkan beberapa alternatif lokasi tanah pemakaman umum, yakni di wilayah Blang Bintang, Jantho, dan Mata Ie. Lokasi tersebut nantinya akan ditinjau lebih lanjut untuk menentukan kelayakannya sebagai lokasi pemakaman umum.
Pangdam IM menyampaikan apresiasinya atas komitmen Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang akan mendukung kebutuhan masyarakat Aceh. “Sinergi ini tidak hanya mempererat hubungan antara TNI dan Pemerintah Daerah, tetapi juga memastikan bahwa tanah pemakaman umum tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat luas,” ujar Pangdam IM.
Tanah pemakaman ini diperuntukkan tidak hanya bagi masyarakat Aceh, tetapi juga pendatang dari luar Aceh yang tidak memiliki identitas, selain itu pemakaman ini juga bisa untuk pasien rumah sakit jiwa atau korban lainnya yang meninggal dunia yang tidak memiliki keluarga.
Selain memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial, pemakaman ini juga diharapkan menciptakan peluang kerja baru, khususnya bagi para penggali kubur dan tenaga pendukung lainnya. Pengelolaan lokasi pemakaman akan dilaksanakan langsung oleh Kodam Iskandar Muda melalui penerapan Peraturan Daerah (Perda) serta melibatkan masyarakat dalam proses sosialisasi guna menjaga transparansi dan dukungan publik.
Selain membahas tanah pemakaman umum, Pangdam IM juga mengangkat rencana pembangunan Hutan Kota yang direncanakan tersebar di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. Hutan Kota ini akan ditanami tumbuhan endemik khas Aceh seperti Cempaka Kuning yang di Aceh dikenal sebagai Bunga Jeumpa dan tumbuhan khas Aceh lainnya, sehingga selain mempercantik kawasan, juga menjaga keanekaragaman hayati.
Hutan Kota ini tetap menjalankan fungsi ekologisnya, seperti menjadi kawasan peneduh, penyerap polusi, penghasil oksigen, dan elemen estetika lingkungan yang memperindah wilayah. Kodam Iskandar Muda berkomitmen bahwa pengelolaan Hutan Kota dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara menyeluruh.
Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh pejabat Kodam IM, di antaranya Aslog Kasdam IM, Katopdam IM, Kakumdam IM, Kazidam IM, Kapendam IM, Waasintel Kasdam IM, Waaster Kasdam IM, serta perwakilan dari DLHK Aceh dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser. (***)
BIMnews.id – TAZAM