BIMnews.id | Aceh Besar
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST, D.E.A, bersama pengurus MKKS SMA se Aceh Besar, melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke SMA Negeri 1 Pulau Aceh. Kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi pendidikan di daerah terpencil, sebagai bagian dari upaya membangun generasi unggul di seluruh wilayah di Aceh. Pulau Aceh, Rabu, 11/12/ 2024.
Dalam sambutannya, Kadisdik Aceh menegaskan pentingnya pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara, termasuk masyarakat Pulau Aceh. Menurutnya, pendidikan berkualitas adalah hak semua warga sesuai amanah konstitusi. Oleh karena itu, pemerataan fasilitas dan sumber daya pendidikan menjadi kunci untuk memastikan keadilan, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil seperti Pulau Aceh.
“Kita tidak boleh memandang Pulau Aceh sebagai wilayah tertinggal, tetapi sebagai daerah dengan potensi besar yang perlu dikelola dengan baik. Seperti negara-negara kecil yang berhasil berkembang, Pulau Aceh pun memiliki peluang untuk maju jika fokus diberikan pada kualitas pendidikan, pengelolaan sumber daya alam, dan sektor pariwisata,” ujar Marthunis.
Ia juga mendorong generasi muda Pulau Aceh untuk berkreasi, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital. Keterampilan membuat konten kreatif, seperti brosur dan video promosi, dapat menjadi strategi memperkenalkan potensi pariwisata Pulau Aceh kepada dunia.
Marthunis menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan pihak swasta untuk mewujudkan pembangunan pendidikan dan ekonomi yang berkelanjutan di Pulau Aceh. Ia juga menyoroti perlunya mengubah mindset masyarakat untuk memandang Pulau Aceh sebagai daerah yang maju.
Pulau Aceh memiliki keunikan luar biasa, mulai dari keindahan alam, terumbu karang, hingga budaya lokal. Semua ini harus dijaga dan dikembangkan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tambahnya.
Ia berharap, dengan solidaritas dan kerja sama erat antar warga, Pulau Aceh dapat menjadi contoh keberhasilan wilayah kecil yang berkembang secara signifikan melalui pendidikan berkualitas dan kolaborasi semua pihak.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen bersama untuk membangun generasi unggul dan menjadikan Pulau Aceh sebagai wilayah yang maju dan mandiri.
Kepala SMA Negeri 1 Pulau Aceh, Anwar, S.Pd, dalam laporannya mengungkapkan berbagai tantangan dan langkah yang telah diambil untuk mendorong kemajuan pendidikan di wilayah tersebut. Kondisi sarana dan prasarana menjadi perhatian utama dalam laporan ini. Fasilitas sekolah yang terbatas, seperti kurangnya laboratorium, perpustakaan, dan akses internet, memengaruhi kualitas proses belajar-mengajar.
“Ia menekankan pentingnya penilaian oleh pihak terkait untuk mengetahui kebutuhan mendesak dan menyerukan dukungan dari pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun pusat, serta bantuan dari lembaga swadaya masyarakat dan program tanggung jawab sosial perusahaan,” jelas Anwar.
Di sisi lain, prestasi SMA Negeri 1 Pulau Aceh juga menunjukkan perkembangan yang positif. Jumlah lulusan yang melanjutkan ke perguruan tinggi terus meningkat, meskipun masih ada tantangan besar, terutama kendala ekonomi yang dihadapi oleh siswa.
“Upaya intensif seperti pelatihan untuk persiapan ujian masuk perguruan tinggi telah dilakukan, namun perlu dukungan lebih lanjut, termasuk kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memberikan kuota afirmasi bagi siswa Pulau Aceh,” ujar Anwar.
Anwar juga menyoroti peran penting masyarakat, terutama para tokoh desa, dalam mendukung pendidikan. Ia mengajak masyarakat untuk memberikan motivasi dan solusi atas kendala ekonomi yang dialami siswa, seraya mengingatkan bahwa pendidikan merupakan aset penting bagi pembangunan desa. Dukungan kolektif dari masyarakat, menurutnya, dapat memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan siswa.
“Permasalahan ketersediaan guru juga menjadi salah satu hal yang ditekankan dalam laporan ini. Sebagai daerah terpencil.
BIMnews.id – Tazam