BIMnews.id | Banda Aceh
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., resmi membuka Final Lomba Opini Siswa untuk tingkat SMA dan SMK Provinsi Aceh, yang mengusung tema “Lingkungan yang Berkelanjutan.”
Acara yang berlangsung di aula Dinas Pendidikan Aceh pada 1 September 2024 itu dihadiri oleh sejumlah finalis, juri, dan perwakilan dari berbagai instansi.
Dalam sambutannya, Marthunis memberikan apresiasi tinggi kepada para finalis yang berhasil melewati proses seleksi ketat.
“Proses seleksi yang kalian jalani telah disusun secara sistematis dan terbukti efektif. Kini, kalian akan mempresentasikan ide-ide hebat yang tidak hanya mengasah kemampuan menulis, tetapi juga melatih cara berpikir sistematis dan penyampaian yang meyakinkan,” ujarnya.
Marthunis menekankan bahwa lomba ini memiliki makna lebih dari sekadar kompetisi menulis. Ia menyoroti pentingnya kemampuan literasi dan komunikasi di era modern.
“Lomba ini bertujuan untuk mendorong siswa tidak hanya menulis, tetapi juga mengembangkan kemampuan literasi yang komprehensif. Saya ucapkan selamat kepada kalian semua yang telah menjadi yang terbaik di antara yang terbaik,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi siswa lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan aktif dalam kegiatan literasi. Marthunis menyatakan, “Kompetisi ini mencerminkan pentingnya berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi tantangan global, khususnya isu lingkungan.”
Ketua Panitia Pelaksana, Mukhlis, SE., MM., menjelaskan bahwa lomba ini terlaksana berkat kolaborasi antara Dinas Pendidikan Aceh dan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA). Dari total 282 opini yang masuk, hanya 10 finalis yang berhasil terpilih setelah melalui proses seleksi yang ketat.
“Di babak final ini, para peserta akan mempresentasikan opini mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari akademisi, jurnalis, dan perwakilan Disdik Aceh serta HAkA. Pemenang akan diumumkan pada acara Seminar Pendidikan dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Daerah Aceh yang ke-65, pada 2 September 2024,” ungkap Mukhlis.
Mukhlis juga menambahkan bahwa seluruh biaya yang dikeluarkan oleh peserta dan pendamping selama kegiatan ini ditanggung oleh panitia, sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi para siswa.
“Kami berharap lomba seperti ini dapat terus berlanjut dan berkembang di masa mendatang, untuk melatih generasi muda berpikir kritis dalam menghadapi tantangan global,” tutup Mukhlis.
Dengan pelaksanaan lomba ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi penulis yang baik, tetapi juga menjadi agen perubahan yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan. (Dy)
BIMnews.id – Dyt