BIMnews.id | Singkil
Aceh Singkil yang dikenal dengan julukan Tanah Batuah tempat kelahiran Ulama Syech Abdurrauf As Singkili, menyelenggarakan
Muzakarah para Ulama Tauhid Sufi se Asia Tenggara VII sejak tanggal 10 hingga 12 Oktober 2023,
Acara yang dihadiri para ulama tauhid sufi serta lebih dari sepuluh ribu jamaah dari Majelis Pengajian Tauhid Tasawuf Indonesia (MPTTI) seluruh Indonesia dan Asia Tenggara serta jamaah umum dari berbagai daerah berlangsung sukses walaupun di tengah hujan deras.
Masyarakat Aceh Singkil pada umumnya sangat antusias berkhidmat dan berpatisipasi menyukseskan acara dimaksud, terlihat dari hari pertama hingga terakhir mereka berbondong-bondong membantu para tamu yang hadir termasuk memberikan penginapan dan konsumsi sukarela 3 waktu selama 3 hari berturut.
Aceh Singkil dikenal tidak asing dengan ilmu kesufian semenjak dahulu, hal inilah yang membuat masyarakat dan segenap pihak ikut bahu membahu menyukseskan acara muzakarah.
Muzakarah para Ulama Tauhid Sufi yang didukung oleh pemerintah Aceh Singkil bekerjasama dengan MPTTI Singkil berhasil rumuskan persamaan persepsi akan pentingnya kekompakan umat Islam dalam memperkuat ketaatan umat kepada Allah SWT.
Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Aceh, Yusrizal mewakili Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki saat pembukaan Muzakarah Ulama Tauhid Sufi se Asia Tenggara di Aceh Singkil mengharapkan dengan muzakarah ini akan memperkuat pemahaman positif dalam melihat perbedaan pandangan di tengah – tengah kehidupan masyarakat, katanya.
“Ini merupakan momentum yang tepat dalam mengelola perbedaan pendapat,” kata Yusrizal.
Azmi, Pj. Bupati Aceh Singkil, mengajak semua umat islam termasuk para jamaah Tauhid Tasawuf agar untuk selalu saling menasehati, sebab momen muzakarah ulama se Asia Tenggara ke 7 ini sesuai tema rekontruksi peran tasawuf dalam historitas peradapan islam melayu dalam memajukan indonesia kedepan, ucap Azmi.
“Sehingga ulama jangan pernah lelah menasehati kami agar selalu tercipta kedamaian dalam kehidupan berbangsa ini,” kata Azmi.
Kemudian, Abuya Shekh H. Amran Waly Al-Khalidy mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas dukungan terselenggaranya Muzakarah Ulama Tauhid Sufi di Singkil.
Abuya juga mengucapkan salam dan terimakasih atas kehadiran para ulama se Asia Tenggara dan pimpinan tauhid tasawuf se Indonesia pada acara muzakarah itu, diantaranya dari Gorontalo, Prof Nelson Promolingo yang juga penasehat MPTT IndonesiaTimur.
Kemudian Guru Besar ilmu Tasawuf Sunan Ampel, Surabaya, Prof. Rubaidi, Tuan Guru Muhammad Shaleh dari Johor, Malaysia.
Abi Razali dari Kuala Lumpur, Malaysia, Syekh Rohimuddin Nawawi Al- Bantany dari Jakarta, Ahmad Juraidi Malkan perwakilan kementrian Agama RI, H. Ahmad dan H. Kasman perwakilan Gubernur Maluku Utara, Abdul Rajak Rakib dari perwakilan Walikota Ternate.
Abuya Amran di hadapan puluhan ribu jamaah dan tamu peserta Muzakarah berpesan agar selalu memperkokoh iman serta bisa mengembalikan kejayaan ajaran ulama Syekh Abdurrauf As-Singkili yang menjadikan Singkil sebuah negri yang berjaya, damai, aman, makmur adil dan sehahtera bahkan masa itu banyak bangsa lain berguru ke Singkil.
“Marilah kita tingkatkan keimanan, patuh kepada Allah dan Rasul, agar di negeri ini tidak ada lagi kemaksiatan dan kemungkaran dalam kehidupan sehingga Aceh bisa hidup secara madani, makmur sejahtera dunia dan akhirat“, kata Abuya Syekh H. Amran Waly Al- Khalidi.
Muzakarah Ulama Tauhid Sufi se Asia Tenggara VII ini akan ditutup secara resmi pada kamis malam, 12 Oktober 2023. Acara ini diharapkan dapat melahirkan pemikiran-pemikiran positif di masa mendatang dalam mempersatukan umat untuk lebih beriman kepada Allah dan agar umat dapat mengimplementasikan ajaran tasawuf kesufian dalam beragama dan bernegara agar senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dari Allah SWT. (***)
BIMnews.id – NZA